Tentang

“If He ordered me to eat dung, I would do it.”

Martin Luther

​​Sebagai Lutheran, kami senantiasa berusaha menjadi anak kecil yang kritis namun taat; kritis karena kami selalu bertanya dan belajar Firman Allah, taat karena kami patuh pada apa saja yang disampaikan Roh Kudus kepada kami melalui Alkitab, yaitu Firman Allah itu sendiri. Kami senantiasa menerapkan penggunaan akal sebagai pelayan Firman Allah (ministerial use of reason), bukan sebagai guru atas Firman Allah (magisterial use of reason). Karenanya, kami membiarkan paradoks Alkitab tetap menjadi paradoks dan tidak mencoba-coba memecahkannya.

Sebagai anak kecil, kami tentu membutuhkan hal-hal yang mendisiplinkan diri kami. Allah menolong kami untuk melakukannya dengan memberikan kami liturgi yang sejak dulu telah menjadi tradisi Gereja. Dengan demikian, kami menolak segala bentuk ‘ibadah’ yang mereduksi atau yang berpotensi mereduksi ibadah liturgis.

Adalah hak Saudara untuk mengklaim diri sebagai seorang Lutheran, terlepas dari apakah Saudara memang benar-benar Lutheran atau hanya mengaku-ngaku. Jika kita tidak sepakat / dalam / pada:

  • Buku Konkord, dan
  • Tradisi Gereja Lutheran Konfesional dan Ortodoks, dan
  • Penjunjungan tinggi Ibadah Liturgis, dan
  • Penolakan ‘ibadah’ kontemporer beserta segala bentuk potensi yang menjurus, dan
  • Firman Allah tidak menghendaki wanita untuk menjadi Pendeta / Pastor / Gembala, dan
  • LGBT++ adalah dosa, sebagaimana dosa lainnya, sehingga tidak dapat didukung dan sebaliknya justru mendesak pengidap untuk bertobat, dan
  • Liberalisme dan segala bentuk pemberontakan terhadap Firman Allah, baik secara jelas maupun secara halus atau tampak Kristiani (padahal tentu tidak) adalah pekerjaan iblis dan harus dikutuk.

maka kita tidak berada dalam satu persekutuan. Sebab kami juga tidak menganggap Saudara sebagai seorang Lutheran.

Di dalam blog ini, Saudara akan mendapatkan artikel Kekristenan berdasarkan perspektif Lutheranisme. Kadang-kadang penulis menggunakan bahasa yang lembut, kadang-kadang bahasa yang tajam. Apapun itu, setiap tulisan ditulis dengan upaya terbaik demi tercapainya tujuan blog.

Untuk bergabung sebagai tim pengelola Blog TIMBHO atau untuk bergabung dalam grup WhatsApp “Grup Studi Lutheranisme”, hubungi Contact.

Contact:

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑